Apa Gelombang Otak dan Subjetive Communication itu?
Anda pasti
bertanya-tanya apa sesungguhnya yang terjadi ketika Subjective
Communication dilakukan bahwa seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang
lain tanpa mereka menyadarinya?
Dari hasil penelitian
ini didapati bahwa mekanisme pikiran dapat dilatih. Dan teknik atau
cara melaksanakannya sangat mudah dan sederhana.
Apa yang diperlukan di
sini hanyalah anda harus bermeditasi dan fokus pada target anda pada
saat mereka berada dalam “situasi alfa” (an alpha state). Dan
waktu yang paling baik untuk kondisi ini adalah pada saat orang-orang
masih dalam keadaan ngantuk atau setengah tidur di pagi hari atau subuh.
Apa yang dimaksud dengan keadaan alfa ini?
Istilah ini adalah istilah yang dipakai oleh ilmuwan untuk menjelaskan level gelombang otak anda yang berada dalam keadaan bermeditasi, menghayal, setengah kantuk, atau kondisi pra-tidur.
Istilah ini adalah istilah yang dipakai oleh ilmuwan untuk menjelaskan level gelombang otak anda yang berada dalam keadaan bermeditasi, menghayal, setengah kantuk, atau kondisi pra-tidur.
Untuk jelasnya seperti
ini. Menurut peneletian otak menusia melalui beberapa gelombang otak
pada saat tidur. Dan pikiran atau otak manusia bekerja pada 4 level,
yakni level Beta, Alfa, Theta dan Delta, dan melalui berbagai siklus.
Level Beta adalah level sadar penuh dan aktif di mana gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 14-30 siklus per detik.
Level Beta adalah level sadar penuh dan aktif di mana gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 14-30 siklus per detik.
Level Alfa adalah
kondisi pikiran pada saat melakukan meditasi atau level setengah tidur
dan mulai masuk dalam alam bawah sadar. Pada level ini gelombang otak
bergetar dengan kecepatan antara 8-13 siklus per detik. Pada level ini
sering terjadi mimpi atau hayalan dan pada level ini juga pikiran
manusia dapat berkomunikasi dengan pikiran orang lain. Ingat pikiran
alam bawah sadar berhubungan dengan alam semesta dan menjelajah. Itulah
sebabnya anda dapat bermimpi ketemu dengan seseorang, melihat suatu
peristiwa baik yang anda tahu maupun yang anda tidak pernah ketahui.
Baik peristiwa masa lalu maupun masa yang akan datang.
Level berikutnya adalah
level Theta (tidur lelap) di mana gelombang otak bergetar dengan
kecepatan antara 4 sampai 7 siklus per detik. Pada level ini juga bisa
terjadi mimpi tetapi tidak sepotensial pada situasi Alfa. Level berikut
adalah level Delta (tidur sangat lelap) di mana gelombang otak bekerja
kurang dari 4 siklus per detik.
Pada level ini manusia
benar-benar tidak mengingat apa-apa dan sama sekali tidak terjadi mimpi.
Mengapa? Hal ini masih merupakan misteri bagi para ilmuwan.
Perhatikan gambar gelombang otak di bawah ini:

Anda harus memulai persiapan pada saat anda sebelum tidur, program alam bawah sadar anda untuk bangun ketika pikiran anda sedang berhubungan dengan pikiran orang lain (your mind is in contact with the other person’s mind).

Anda harus memulai persiapan pada saat anda sebelum tidur, program alam bawah sadar anda untuk bangun ketika pikiran anda sedang berhubungan dengan pikiran orang lain (your mind is in contact with the other person’s mind).

Gelombang Otak dapat juga digambarkan seperti ini:
Gelombang otak
Kendengarannya sangat sederhana, bukan?
Percobaan yang dilakukan di laboratorium selama betahun-tahun membuktikan bukan hanya metode ini terbukti berhasil, tetapi dalam beberapa kasus hasilnya sangat menakjubkan dan di luar nalar.
Percobaan yang dilakukan di laboratorium selama betahun-tahun membuktikan bukan hanya metode ini terbukti berhasil, tetapi dalam beberapa kasus hasilnya sangat menakjubkan dan di luar nalar.
Dalam kenyataannya
Subjective Communication begitu mudah untuk dilakukan dan anda tidak
perlu memiliki pengalaman apa-apa sebelumnya untuk melakukan teknik ini.
Masalahnya hanyalah anda harus terbangun pada hari subuh atau menjelang
pagi untuk melakukan program komunikasi subyektif dan anda cenderung
untuk kembali tertidur karena masih ngantuk sementara proses melakukan
program ini berlangsung. Tapi jangan kuatir ada trik yang sederhana
untuk mengatasi hal ini sekalipun anda masih pemula. Kami akan membahas
hal ini pada bagian bawah.
Bahkan pada saat anda
selesai membaca buku ini anda akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk
melalukan Subjective Communication. Dan anda akan lebih menguasainya
jika anda melakukan beberapa kali latihan. Hanya dengan menggunakan
metode ini anda akan dapat merubah hidup anda menjadi lebih baik. Dan
inilah yang sering disebut dengan magic process dari Subjective Communication. Dan memang itu kenyataannya.
Pada dasarnya Subjective
Communication akan menolong anda untuk mendorong orang lain atau
kelompok lain baik yang dekat maupun yang berada jauh dari anda untuk
melakukan sesuatu menurut keinginan anda. Tapi ingat bahwa permintaan
itu harus menguntungkan kedua belah pihak. Maksudnya jika anda meminta
mereka melakukan sesuatu mereka akan mendapatkan manfaatnya. Misalnya,
ketika anda mempengaruhi pikiran orang lain supaya anda mendapat
pekerjaan, katakan padanya bahwa jika anda bekerja di perusahaan mereka,
perusahaan akan lebih maju, lebih menguntungkan, dll. Tetapi anda harus
benar-benar yakin dengan apa yang anda katakan. Kalau tidak
yakin usaha anda akan sia-sia. Misalnya, jika anda sedang mempromosikan
suatu produk dan menggunakan teknik Subjective Communication anda harus
memiliki keyakinan bahwa produk yang anda promosikan itu memiliki
kualitas yang bagus menurut anda. Jika anda tidak yakin atau ragu-ragu
maka ketidakyakinan atau keragu-raguan itu akan turut tertransfer dan
hal ini akan merugikan anda.
Jadi salah satu syarat
utama supaya Subjective Communication anda berhasil anda harus yakin
akan kualitas anda, jasa atau produk yang anda promosikan atau apa saja
yang anda lakukan. Karena keyakinan itu akan turut tertransfer ketika
anda melakukan Subjective Communication. Jika anda melamar pekerjaan
katakan bahwa anda memiliki semua qualifikasi yang dibutuhkan. Jika anda
ingin mendapat pacar yang anda idam-idamkan katakan bahwa anda adalah
orang yang tepat yang memenuhi semua kriteria pacar atau kekasih idaman.
. . . dst.
Para kritik mengatakan
bahwa ini adalah bentuk dari hypnotis jarak jauh, tapi tuduhan ini tidak
benar. Karena Subjective Communication bukan hypnotis.
Hypnotis adalah tindakan
satu arah di mana penghypnotis akan memberikan instruksi-instruksi yang
sangat jelas secara sepihak. Sedangkan Subjective Communication adalah
bentuk tersembunyi dari komunikasi dua arah antara pikiran dan berita
itu akan diterima hanya jika pihak yang menerima sepakat atau setuju dengan pesan yang dikirim.
Tetapi anda juga harus
sadar bahwa teknik ini dapat disalahgunakan dan hal ini akan dibahas
pada bagian akhir dari ebook ini supaya anda dapat mencegah untuk tidak
dapat pakai untuk merugikan anda.
Penggunaan Subjective Communication secara benar tidak hanya akan mempengaruhi pikiran orang lain untuk menolong anda untuk menciptakan suatu even yang luar biasa untuk anda dan semua hal yang terkait. Tetapi juga akan membentuk lingkungan anda dengan cara yang mungkin anda sendiri tidak dapat percayai. Karena hasilnya yang menakjubkan.
Penggunaan Subjective Communication secara benar tidak hanya akan mempengaruhi pikiran orang lain untuk menolong anda untuk menciptakan suatu even yang luar biasa untuk anda dan semua hal yang terkait. Tetapi juga akan membentuk lingkungan anda dengan cara yang mungkin anda sendiri tidak dapat percayai. Karena hasilnya yang menakjubkan.
Mungkin anda tidak
percaya. Tetapi di sini kita melihat pentingnya proses belajar. Jika
anda praktek maka anda akan mengetahui bahwa pikiran anda memiliki
kekuatan yang luar biasa dan kalau dipergunakan dengan benar akan
mendatangkan keuntungan bagi anda.
Jika anda ingin mencapai
sesuatu yang sangat penting dan membutuhkan orang lain untuk
mewujudkannya dan sepertinya anda tidak berhasil dengan cara
konvensional maka gunakanlah Subjective Communication untuk mendapatkan
hasil yang maksimal bahkan hasil yang tidak terduga. Biasanya hasilnya
begitu cepat. Anda tidak memerlukan berminggu-minggu untuk mendapatkan
hasilnya.
Semoga bermanfaat!
www.kekuatanpikiran.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar