Sebuah pepatah arab mengatakan "Barang siapa yang menyerupai perangai baik ayahnya, dia tidak tersesat." sesungguhnya pepatah itu menggambarkan kemuliaan seorang muslimah di zaman Nabi Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam- yang bernama Safanah Binti Hatim.
Pada suatu hari sang ayah berkata kepadanya, "Wahai Putriku, sesungguhnya dua orang mulia, apabila sama-sama memegangnya harta, akan cepat habis, karena itu biarlah harta itu saya pegang atau kamu yang memegangnya." safanah menjawab "Bagaimana kalau harta itu kita bagi secara adil dan kita tak melampui batas (dalam membelanjakannya)." sikap halus dan diplomatis Safanah-pun ada dikala meminta dibebaskannya tawanan kepada Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-. "Wahai Rasulullah, telah meninggal dunia seorang bapak (Hatim Ath-Tha'i dan telah kabur seorang utusan," Tutur Safanah lalu Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bertanya : Siapakah utusan tersebut?". kemudian Safanah menjawab: "Adi bin Hatim". mendengar jawaban itu Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- berkata, "Bukankah dia yang kabur dari Allah dan Rasulnya?"
Dialog antara Safanah dengan Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- sebanyak 3 kali. sehingga safanah mengatakan kepada rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- "Berikanlah kepadaku apa yang telah Allah berikan kepadamu...." lalu Safanah mengkisahkan tentang kemuliaan dan sifat-sifat yang ada pada diri Rasulullah bahwa Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- mencintai fakir-miskin, membebaskan tawanan, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar,aku tidak pernah menjumpai orang seramah dan semulia beliau, jika dia seorang Nabi mudah-mudahan kamu mendapatkan keutamaannya dan seandainya dia itu malaikat, beliau masih berada dalam kemulaannya, ucap Safanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar